My Blog Info Cara Mengatasi Masalah Umum pada Mobil Daihatsu

Cara Mengatasi Masalah Umum pada Mobil Daihatsu

Cara Mengatasi Masalah Umum pada Mobil Daihatsu

Mobil Daihatsu dikenal sebagai kendaraan yang andal, irit bahan bakar, dan memiliki harga yang terjangkau. Namun, seperti kendaraan pada umumnya, mobil Daihatsu juga bisa mengalami berbagai masalah seiring dengan pemakaian.

Mengetahui masalah umum yang sering terjadi pada mobil Daihatsu serta cara mengatasinya dapat membantu pemilik kendaraan menjaga performa mobil tetap optimal. Berikut adalah beberapa masalah umum yang sering dialami pengguna mobil Daihatsu dan solusi yang bisa dilakukan.

Mesin Mobil Sulit Dinyalakan

Salah satu masalah yang sering dihadapi pemilik mobil Daihatsu adalah mesin yang sulit dinyalakan, terutama saat pagi hari atau setelah mobil lama tidak digunakan.

Penyebab utama dari masalah ini bisa berasal dari beberapa faktor, seperti aki yang melemah, busi yang kotor atau rusak, serta sistem bahan bakar yang tersumbat.

Cara mengatasinya:

  • Periksa tegangan aki menggunakan alat voltmeter. Jika tegangan di bawah standar, pertimbangkan untuk mengganti aki.
  • Bersihkan atau ganti busi jika sudah terlihat aus atau berkerak.
  • Pastikan sistem bahan bakar tidak tersumbat dan gunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Suara Mesin Kasar dan Berisik

Mesin yang berbunyi kasar atau mengeluarkan suara berisik saat dinyalakan bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti penggunaan oli yang tidak sesuai, keausan komponen mesin, atau masalah pada rantai timing.

Cara mengatasinya:

  • Gunakan oli dengan spesifikasi yang sesuai dengan rekomendasi Daihatsu dan pastikan rutin menggantinya.
  • Jika suara berasal dari rantai timing, lakukan pemeriksaan di bengkel untuk menghindari risiko kerusakan lebih lanjut.
  • Pastikan filter udara dan filter oli dalam kondisi bersih untuk mengoptimalkan kinerja mesin.

Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros

Beberapa pengguna Daihatsu mungkin mengalami peningkatan konsumsi bahan bakar yang lebih boros dari biasanya. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan ban yang kurang optimal, filter udara yang kotor, atau gaya berkendara yang kurang efisien.

Cara mengatasinya:

  • Periksa tekanan ban secara rutin dan pastikan sesuai dengan standar pabrik untuk mengurangi beban mesin.
  • Bersihkan atau ganti filter udara agar aliran udara ke mesin lebih optimal.
  • Hindari akselerasi mendadak dan gunakan teknik mengemudi yang hemat bahan bakar seperti menjaga putaran mesin tetap stabil.

AC Mobil Tidak Dingin

Sistem pendingin udara atau AC pada mobil Daihatsu bisa mengalami masalah seperti hembusan angin yang kurang dingin atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kebocoran pada freon, kipas kondensor yang rusak, hingga evaporator yang kotor.

Cara mengatasinya:

  • Periksa apakah freon masih dalam kondisi cukup, jika berkurang bisa dilakukan pengisian ulang di bengkel resmi.
  • Bersihkan filter kabin agar aliran udara lebih optimal.
  • Pastikan kipas kondensor berfungsi dengan baik, jika tidak, segera lakukan perbaikan atau penggantian.

Lampu Mobil Redup atau Tidak Menyala

Lampu utama atau lampu sein yang redup atau bahkan tidak menyala bisa menjadi masalah serius, terutama saat berkendara di malam hari. Penyebabnya bisa karena aki yang mulai melemah, sekring putus, atau bola lampu yang sudah habis masa pakainya.

Cara mengatasinya:

  • Periksa kondisi aki, jika daya listriknya lemah, lakukan pengisian ulang atau ganti dengan aki baru.
  • Cek dan ganti sekring yang putus untuk memastikan aliran listrik ke lampu tetap stabil.
  • Ganti bola lampu dengan jenis yang sesuai dengan spesifikasi mobil Daihatsu agar pencahayaan lebih maksimal.

Rem Kurang Pakem

Rem yang kurang pakem bisa sangat berbahaya dan meningkatkan risiko kecelakaan. Penyebabnya bisa berasal dari kampas rem yang aus, minyak rem yang berkurang, atau adanya udara dalam sistem pengereman.

Cara mengatasinya:

  • Periksa kondisi kampas rem secara berkala dan ganti jika sudah menipis.
  • Pastikan minyak rem dalam kondisi cukup, jika berkurang segera lakukan pengisian ulang dengan cairan yang sesuai.
  • Jika rem terasa kurang responsif, lakukan bleeding atau pembuangan udara dalam sistem rem di bengkel resmi.

Suspensi Terasa Keras atau Berbunyi

Suspensi yang terasa keras atau mengeluarkan bunyi saat melewati jalan berlubang bisa menjadi tanda adanya masalah pada peredam kejut atau bushing.

Cara mengatasinya:

  • Periksa kondisi shock absorber, jika bocor atau rusak segera lakukan penggantian.
  • Pastikan bushing dalam keadaan baik dan tidak retak atau pecah.
  • Hindari membawa muatan berlebih yang bisa mempercepat keausan komponen suspensi.

Indikator Check Engine Menyala

Lampu indikator check engine yang menyala pada dasbor mobil bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem mesin atau kelistrikan.

Cara mengatasinya:

  • Gunakan alat diagnostik OBD2 untuk membaca kode error dan mengetahui penyebab pasti masalah.
  • Periksa apakah tutup bensin terpasang dengan benar, karena beberapa mobil Daihatsu memiliki sensor yang mendeteksi tekanan bahan bakar.
  • Jika indikator tetap menyala, segera bawa mobil ke bengkel resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kesimpulan

Mobil Daihatsu memang dikenal sebagai kendaraan yang handal dan irit, namun tetap membutuhkan perawatan rutin agar tetap dalam kondisi optimal. Dengan memahami masalah umum yang sering terjadi dan cara mengatasinya, pemilik mobil bisa menghindari biaya perbaikan yang lebih besar di kemudian hari.

Melakukan perawatan berkala di bengkel resmi Daihatsu serta menggunakan suku cadang asli juga akan membantu memperpanjang umur kendaraan dan menjaga performanya tetap prima. 

Baca Juga : Fitur Keamanan di Mobil Daihatsu: Apa Saja yang Tersedia

Related Post

Daihatsu dan Perubahan Sistem Keiretsu: Adaptasi di Pasar Otomotif GlobalDaihatsu dan Perubahan Sistem Keiretsu: Adaptasi di Pasar Otomotif Global

Daihatsu dan Perubahan Sistem Keiretsu Adaptasi di Pasar Otomotif Global

Pada tahun 2011, Daihatsu Motor meluncurkan minicar Mira e:S, yang menjadi sukses besar, terutama di pasar negara berkembang. Mira e:S, dengan efisiensi bahan bakar yang luar biasa – 30 kilometer per liter – dan harga yang terjangkau, memikat banyak konsumen. Namun, keberhasilan sejati mobil ini terletak pada model bisnis yang digunakan, yaitu sistem “keiretsu” Jepang yang terkenal.

Keiretsu: Model Bisnis yang Terhubung

Kosuke Shiramizu, pimpinan Daihatsu saat itu, mengungkapkan bahwa keberhasilan Mira e:S bukan hanya karena inovasi produk, tetapi juga karena pemotongan biaya yang signifikan melalui sistem keiretsu. Keiretsu adalah hubungan bisnis informal namun erat antara produsen dan pemasok yang didorong oleh kepemilikan silang dan pertukaran personel. Dengan memanfaatkan sistem ini, Daihatsu berhasil memangkas sekitar $1.000 dalam biaya pembuatan mobil.

Sistem keiretsu otomotif, yang dipelopori oleh Toyota Motor dan diadopsi secara luas oleh para pesaingnya, telah diakui di seluruh dunia pada 1980-an dan 1990-an sebagai kunci sukses Japan Inc. Keiretsu membantu menghilangkan permusuhan antara perakit dan pemasok, memungkinkan mereka untuk berbagi informasi dan menciptakan kualitas produk yang lebih baik.

Keiretsu Tidak Lagi Efektif di Era Baru

Namun, dalam dua dekade terakhir, perubahan besar terjadi di pasar otomotif global, dan sistem keiretsu mulai kehilangan relevansinya. Menurut Shiramizu, perusahaan-perusahaan seperti Daihatsu kini bersaing untuk harga dan nilai melalui mekanisme pasar, bukan pengaturan berbasis hubungan. Ia menyatakan bahwa jika Daihatsu terus mempertahankan sistem keiretsu, mereka mungkin tidak akan bertahan lama.

“Cara Toyota adalah cara berbiaya tinggi,” kata Shiramizu. “Keiretsu tidak berfungsi lagi. Jika kita tetap melakukannya, Daihatsu tidak akan bertahan. Toyota mungkin juga menghadapi nasib yang sama.”

Perubahan dalam Lanskap Kompetitif

Dua faktor besar yang mengubah lanskap kompetitif adalah perkembangan teknologi dan kemunculan pasar negara berkembang.

Persaingan dari Saingan Barat

Pertama, pesaing Barat telah berhasil menutup kesenjangan dengan Jepang. Dengan kemajuan teknologi, mobil menjadi lebih mudah untuk dirancang dan diproduksi, berfokus lebih pada kontrol elektronik dan efisiensi daripada mekanisme kompleks. Kini, persaingan bergeser ke siapa yang dapat menawarkan lebih banyak nilai kepada pelanggan: penghematan bahan bakar tertinggi, desain menarik, dan harga terendah.

Pasar Negara Berkembang

Perubahan lainnya datang dari negara-negara berkembang. Negara-negara ini, seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Indonesia, kini membeli sebagian besar mobil di dunia. Mereka akan menyumbang dua pertiga dari permintaan global pada tahun 2020. Bagi Daihatsu, yang lebih fokus pada pasar kelas bawah di Jepang dan Asia Tenggara, sistem keiretsu justru menjadi hambatan.

Sistem keiretsu memaksa Daihatsu untuk membeli komponen dari pemasok Toyota, yang memiliki standar kualitas tinggi. Namun, standar tersebut sering kali terlalu tinggi untuk pasar yang lebih mengutamakan harga dibandingkan daya tahan. Konsumen di Indonesia dan Malaysia, misalnya, lebih suka suku cadang yang lebih murah dan mudah diganti, daripada mobil dengan daya tahan panjang.

Menghadapi Tantangan Baru

Dengan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan pasar yang berkembang, Daihatsu menghadapi dilema: standar kualitas tinggi yang ditetapkan oleh Toyota tidak sesuai dengan kebutuhan pasar negara berkembang yang lebih fokus pada harga dan kepraktisan. Shiramizu bertanya, “Apakah kita membutuhkan suku cadang dan mobil yang tahan terhadap panas gurun di Arizona?” Menghadapi tantangan ini, Daihatsu harus beradaptasi untuk tetap kompetitif di pasar global yang semakin berubah.

Sejarah Daihatsu: Perjalanan dari Awal yang SederhanaSejarah Daihatsu: Perjalanan dari Awal yang Sederhana

Sejarah Daihatsu: Perjalanan dari Awal yang Sederhana

Sejarah mobil merupakan kisah panjang dan berliku, yang sering melibatkan perusahaan penting yang jarang terdengar di industri otomotif Amerika. Salah satu contohnya adalah Daihatsu, produsen mobil Jepang yang memiliki sejarah lebih dari 100 tahun, namun hampir tidak dikenal di pasar Amerika. Mari kita pelajari sejarah Daihatsu dan bagaimana akhirnya perusahaan ini dibeli oleh Toyota.

Bagaimana Awal Mula Daihatsu?

Daihatsu didirikan pada waktu yang sangat penting dalam sejarah Jepang. Negara ini sedang mengalami industrialisasi pesat, dan banyak akademisi Jepang meyakini bahwa Jepang perlu memproduksi mesin untuk menjadi negara modern. Hal ini menyebabkan sekelompok akademisi bekerja sama dengan industrialis untuk membentuk Hatsudoki Seizo Co., Ltd, perusahaan yang nantinya menjadi Daihatsu.

Pada awalnya, Daihatsu lebih fokus pada produksi mesin untuk kereta api dan kapal. Namun, pada tahun 1930-an, Daihatsu mulai menggarap kendaraan, dimulai dengan Model HA, yang merupakan sepeda motor roda tiga.

Dampak Daihatsu pada Dunia

Pada tahun 1960-an, Daihatsu mulai memproduksi mobil roda empat yang ditujukan untuk masyarakat biasa. Salah satu contoh awal adalah Consorte, yang didasarkan pada mobil Toyota Publica. Ini menandai awal kerjasama antara Daihatsu dan Toyota, yang akan terus berlanjut hingga sekarang.

Daihatsu juga mulai memperluas operasinya ke negara-negara lain, termasuk Indonesia dan Malaysia. Namun, tidak semua ekspansi berjalan mulus, terutama di Amerika. Pada akhir 80-an dan awal 90-an, Daihatsu mencoba memasuki pasar mobil AS, namun karena masalah keuangan domestik, mereka harus menarik diri dari pasar tersebut.

Daihatsu dan Toyota: Aliansi yang Menguntungkan

Pada tahun 1990-an, Toyota, yang sudah memiliki saham besar di Daihatsu sejak tahun 1960-an, akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan. Sebelum Toyota membeli seluruh perusahaan, Daihatsu meluncurkan mobil yang sangat populer, Move. Mobil kecil ini dikenal ramah lingkungan dan aman, serta menjadi mobil pertama yang dilengkapi dengan sistem bantuan penghindaran tabrakan pada tahun 2012.

Toyota Membeli Daihatsu dan Masa Depannya

Pada tahun 2016, Toyota mengakuisisi seluruh saham Daihatsu. Setahun kemudian, Daihatsu merayakan ulang tahunnya yang ke-110, dan di Indonesia, perusahaan ini mencatatkan tonggak penting dengan memproduksi lebih dari 5 juta unit.

Dengan bantuan Toyota, Daihatsu kini berfokus untuk memperluas operasinya di negara-negara berkembang. Mereka juga berencana untuk terus memproduksi mobil kecil ramah lingkungan, dengan kemungkinan menggunakan powertrain hybrid atau EV.

Masa Depan Aplikasi Asuransi Mobil

Meskipun mobil Daihatsu mungkin sulit ditemukan di beberapa tempat, Anda tidak akan kesulitan mendapatkan asuransi mobil. Anda bisa menggunakan aplikasi Jerry, yang mengumpulkan kutipan dari lebih dari 50 perusahaan asuransi terkemuka di negara ini, termasuk Progressive dan Allstate. Aplikasi ini membantu pengemudi menghemat rata-rata $879 per tahun tanpa mengorbankan perlindungan asuransi mereka.

Baca Juga : All-New Daihatsu Xenia 2023 : Fitur Canggih di Pasar Indonesia

Top 5 Model Daihatsu Terpopuler: Mobil Kompak dan EfisienTop 5 Model Daihatsu Terpopuler: Mobil Kompak dan Efisien

Top 5 Model Daihatsu Terpopuler Mobil Kompak dan Efisien

Daihatsu adalah salah satu produsen mobil penumpang dan mobil Kei kecil terbesar dan terkenal di dunia. Mereka memproduksi kendaraan yang tidak hanya populer di pasar domestik Jepang, tetapi juga secara global. Kendaraan Daihatsu dikenal sangat tahan lama, andal, serbaguna, dan terjangkau. Selain itu, mereka juga mengembangkan kendaraan listrik yang bermanfaat untuk sektor otomotif dan lingkungan. Mari kita lihat lima model Daihatsu terpopuler di BE FORWARD.

1. Truk Hijet (Truk)

Daihatsu Hijet adalah truk dan microvan Kei yang diproduksi oleh Daihatsu sejak tahun 1960. Dengan kabin yang luas dan area belakang yang terbuka lebar untuk membawa kargo besar, truk ini sangat ideal digunakan dalam berbagai pekerjaan seperti konstruksi, pertambangan, pertanian, dan lainnya.

Dengan ukuran kompaknya, Daihatsu Hijet sangat ideal untuk jalan-jalan yang padat karena dapat dengan mudah melewati jalan kecil. Truk Hijet generasi kesembilan dirilis antara 1999 hingga 2014, dengan generasi kesepuluh yang baru keluar setelahnya. Dengan panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.855 mm, truk ini sangat efisien untuk digunakan di area perkotaan yang padat.

2. Mira e:S (Hatchback)

Mira e:S adalah mobil Kei yang diproduksi oleh Daihatsu sejak September 2011. Sebagai hatchback lima pintu, mobil ini telah dikembangkan dengan teknologi ramah lingkungan dan menawarkan konsumsi bahan bakar yang luar biasa. Dengan desain yang canggih dan kenyamanan interior yang luas, Mira e:S juga dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti SRS side airbags, Vehicle Stability Control (VSC), dan Anti-Lock Braking System (ABS).

Mira e:S menggunakan mesin 658 cc KF-VE inline-3 dengan output daya maksimum 36–38 kW (48–51 hp) dan dipasangkan dengan transmisi CVT. Mobil ini sangat cocok untuk mereka yang mencari kendaraan hemat bahan bakar dengan fitur lengkap.

3. Mira (Hatchback)

Daihatsu Mira adalah salah satu model Kei yang diproduksi oleh Daihatsu dari tahun 1980 hingga 2018. Dengan desain hatchback tiga atau lima pintu, serta penggerak roda depan atau empat roda, Daihatsu Mira dikenal karena gayanya yang sporty dan interior yang luas. Fitur keselamatan yang menonjol termasuk tujuh airbag, Vehicle Stability Control (VSC), dan Traction Control.

Mira dilengkapi dengan mesin 658 cc KF-VE twin-cam DVVT inline-3 dengan output daya 43 kW (58 hp) dan torsi 65 Nm. Transmisi yang tersedia termasuk manual lima kecepatan, tiga-kecepatan otomatis, atau transmisi CVT, menjadikan mobil ini pilihan yang sangat terjangkau dengan performa yang baik.

4. Kargo Hijet (Van)

Daihatsu Hijet Cargo adalah microvan yang diproduksi oleh Daihatsu sejak tahun 1960. Dengan kabin yang luas, Hijet Cargo menawarkan kenyamanan dan kemudahan bagi pengemudi dan penumpang. Dilengkapi dengan power window, power steering, AC, serta kursi yang dapat dipasang dan dilipat, Hijet Cargo menjadi pilihan ideal untuk pengangkutan barang atau penumpang.

Hijet Cargo dilengkapi dengan mesin 660 cc EF-VE inline-3 yang menghasilkan daya maksimum 39 kW (53 PS) pada 7000 rpm. Versi lainnya menggunakan mesin 660 cc EF-SE inline-3 dengan output daya 33 kW (45 PS). Dengan transmisi manual tiga atau empat kecepatan, Hijet Cargo adalah pilihan tepat untuk mereka yang membutuhkan kendaraan serbaguna dan efisien.

5. Terios Kid (SUV)

Terios Kid, juga dikenal sebagai Terios Lucia, adalah model generasi pertama dari Daihatsu Terios. Mobil Kei lima pintu ini diproduksi antara 1998 hingga Maret 2012. Terios Kid menerima facelift pada tahun 2000, termasuk gril krom baru, jendela depan elektrik, dan berbagai fitur kenyamanan lainnya.

Dilengkapi dengan mesin 658 cc EF-DEM inline-3 light pressure turbo dengan tenaga maksimum 60 PS (44 kW), Terios Kid menawarkan performa yang cukup baik dengan efisiensi bahan bakar yang sangat baik. Fitur keselamatan termasuk airbag ganda, sabuk pengaman dengan pretensioner, dan sistem start kopling, menjadikan Terios Kid pilihan populer di kalangan pengemudi yang membutuhkan SUV kompak.

Baca Juga : Daihatsu Mira: Mobil Kompak dan Hemat Bahan Bakar untuk Perjalanan Perkotaan