Sejarah mobil adalah kisah yang panjang dan berliku, dan sering kali melibatkan perusahaan penting yang jarang didengar orang. Itulah yang terjadi dengan Daihatsu, pembuat mobil Jepang dengan sejarah lebih dari 100 tahun, tetapi hampir tidak ada sejarah di industri otomotif Amerika.
Inilah yang harus diketahui orang tentang Daihatsu, sejarahnya, dan bagaimana akhirnya dibeli oleh Toyota.
Bagaimana Awal Mula Daihatsu?
Seperti yang ditulis Daihatsu, perusahaan ini sebenarnya didirikan pada saat yang tepat dalam sejarah Jepang. Jepang melakukan industrialisasi dengan pesat, dan akademisi Jepang percaya bahwa Jepang perlu membuat mesin jika ingin menjadi negara modern.
Hal ini menyebabkan sekelompok akademisi bekerja sama dengan industrialis lain untuk membentuk Hatsudoki Seizo Co., Ltd, perusahaan yang kemudian menjadi Daihatsu. Pada tahun-tahun awal ini, Daihatsu kebanyakan membuat mesin untuk kereta api dan kapal.
Namun, seiring berjalannya waktu, Daihatsu akhirnya mulai menggarap kendaraan. Pada tahun 30-an, Daihatsu memproduksi kendaraan pertamanya, Model HA, dan itu sebenarnya adalah sepeda motor roda tiga.
Daihatsu melakukan perbaikan selama bertahun-tahun, dan kemudian, pada tahun 1951, perusahaan secara resmi berganti nama menjadi Daihatsu.
Dampak Daihatsu Pada Dunia
Daihatsu terus membuat banyak kendaraan roda dua dan tiga hingga tahun 60-an ketika Daihatsu mulai membuat mobil roda empat yang ditargetkan untuk orang biasa.
Salah satu contohnya adalah Consorte, yang sebenarnya didasarkan pada mobil Toyota yang disebut Publica. Ini bukan kali terakhir para pembuat mobil Jepang bekerja sama.
Secara alami, Daihatsu kemudian mulai memperluas operasinya di tempat lain di dunia.
Dua negara utama yang menjadi tujuan ekspansi Daihatsu adalah Indonesia dan Malaysia, namun tidak semua ekspansi berhasil. Misalnya, Daihatsu membuat penampilan singkat di pasar mobil AS pada akhir 80-an dan awal 90-an.
Namun, karena masalah keuangan di dalam negeri, Daihatsu harus membuat beberapa perubahan besar, dan itu berarti menarik diri dari pasar mobil Amerika. Selain itu, pada tahun 90-an, Toyota yang telah memiliki saham besar Daihatsu sejak tahun 60-an, menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan.
Namun, sebelum Toyota membeli seluruh perusahaan, Daihatsu merilis salah satu mobilnya yang paling populer, Move. Itu mobil kecil, tapi ramah lingkungan, dan juga sangat aman.
Itu karena, pada 2012, Daihatsu menjadi produsen mobil pertama yang memasang sistem bantuan penghindaran tabrakan ke dalam mobil kecil.
Toyota Membeli Daihatsu, Dan Masa Depan Daihatsu
Dan kemudian, pada tahun 2016, Toyota membeli keseluruhan Daihatsu.
Setahun kemudian, Daihatsu merayakan ulang tahunnya yang ke-110, dan itu bukan satu-satunya kabar baik. Pada saat yang sama di Indonesia, Daihatsu melewati tonggak penting karena perusahaan telah memproduksi total lebih dari 5 juta unit di Indonesia.
Meskipun Daihatsu mengalami dekade yang sulit di tahun 90-an, Daihatsu melihat ke luar sekali lagi. Saat ini, Daihatsu, dengan bantuan Toyota, ingin memperluas operasinya di negara-negara berkembang.
Daihatsu juga akan terus fokus memproduksi mobil kecil ramah lingkungan yang sedang populer belakangan ini. Secara alami, beberapa kendaraan tersebut akan ditenagai oleh powertrain hybrid atau EV.
Masa Depan Aplikasi Asuransi Mobil
Meskipun Anda mungkin kesulitan menemukan mobil Daihatsu di tempat tinggal Anda, Anda tidak akan kesulitan mendapatkan asuransi mobil. Anda juga bisa bermain judi online di mobil daihatsu kesayangan anda melalui website terkait ini sewaktu perjalanan macet ataupun berhenti.
Jerry adalah aplikasi super mobil pertama yang mengumpulkan kutipan dari lebih dari 50 perusahaan asuransi terkemuka di negara ini, termasuk Progressive dan Allstate. Ini memungkinkan pengemudi Jerry menghemat rata-rata $879 per tahun untuk asuransi mobil mereka, tanpa mengorbankan pertanggungan.
Lihat juga : All-new Daihatsu Xenia 2022 debut di Indonesia